Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi: KEMERDEKAAN

17 Agustus 1945


KEMERDEKAAN


Hingga ujung usia

Kubaktikan napas untuk Indonesia

Meraih mimpi demi bangsa

Melepaskan dari dari jajahan ego

Mengurai cinta ke seluruh pelosok


Meski harus menelan pahit gunjingan tak berarti

Derap langkahku tiada henti

Pantang putus asa sebelum memulai


Merdeka, Negeriku

Merdeka, Indonesiaku


Riau, 23 Agustus 2022


BENDERAKU


Benderaku 

Mengudara di langit yang penuh syahdu

Gagah berani berdiri melawan angina

Meski terik, langit gabak tak peduli


Benderaku

Warnamu menyurutkan keputusasaan pemuda

Yang kini menjadi tolok ukur bangsa

Hormatku untukmu


Benderaku

Berkibar di lautan menerjang ombak

Sebagai teman nelayan mengais rezeki

Demi berlangsungnya hidup keluarga


Riau, 23 Agustus 2022


PEJUANG ASA


Mengawali pagi dengan secangkir kopi hitam

Hitam kelam bak gambaran masa depan

Disuguhi dengan panorama alam


Teringat jasa para pahlawan

Mengubur dalam bengisnya penjajahan

Sepotong roti sebagai bekal

Berjuang mengikis ego

Berjuang demi mimpi


Adakalanya asa menyembul

Dari tanah basah oleh hujan keinginan

Hingga tercium aroma kesuksesan

Namun, badai cobaan silih berganti

Menghiasi cerita diri

Menjadi pejuang asa

Bersama saudara memajukan negeri tercinta

Indonesia


Riau, 23 Agustus 2022


 MEMUDARNYA SEMANGAT


Kala matahari di ujung barat

Pahlawan gugur satu demi satu

Mengukir gagahnya perjuangan

Menjadi cerita anak cucu


Baca juga: Cerbung Wanita Malam dari Desa (Bab 3)


Tugas pemuda belum usai

Dengan berbalut semangat yang memudar

Tak tahu arah jalan

Bahkan, arah panah pun tak jelas


Pupuk, pupuk, pupuk

Dengan membuka kembali cerita lama

Yang disuguhkan pejuang untuk bangsa

Hingga tumbuh subur kembali


Riau, 25 Agustus 2022



Karya: Zahra Wardah

Sumber gambar: pngtree.com