Puisi tentang Tahun Baru Hijriyah Bulan Muharam
CERITA MUHARAM
Seribu cerita terungkap manis
Dalam balutan coretan Ilahi
Pada bulan mulia ini, Muharam
Di awali dengan penciptaan insan pertama
Meski selalu ada kontra
Dari iblis sang agul sepanjang masa
Tirai pertobatan segera tersingkap
Senyuman surga pun kembali terkulum
Demi makhluk Tuhan pilihan
Pernah dengarkah engkau?
Kasih Tuhan menyelamatkan Nabi Musa dari raja zalim?
Air terbelah menjadi dua
Kala Fir’au mengejar bersama bala
Menjadi jembatan para pengikut setia
Kezaliman tenggelam bersama kebengisan
Jasad sebagai pengingat terbujur kaku hingga kini
Semua ada dalam cerita Muhaaram
1 Muharam 1445 H
KENANGAN MUHARAM
Tatkala raga berpisah dengan jiwa
Tinggal kenangan dan nama
Kamu,
Kamu anakku
Naylul Mufida enam tahun lalu
Tepat pada satu Muharam
Lahir tanpa terdengar bahana
Lantas kembali lagi kepada-Nya
Dalam sekejap
Tinggal kenangan terukir indah
Dalam Muharam penuh hikmah
Berharap kasih sayang Tuhan
Pertemukan kita dalam pelukan-Nya
2 Muharam 1445 H
PENGGODA TUHAN
Dalam terowongan kebaikan
Terkadang tak sabar sampai di ujung
Dibegal oleh sinisnya setan
Terkecoh akan kegelapan
Duri penyelamat tiba-tiba muncul
Membawa kebijakan bagi sang pemikir
Lantas melanjutkan perjalanan dengan pertolongan Tuhan
Di atas sajadah hitam
Tangis terpecahkan
Di kesunyian malam
Terima kasih, Tuhan
Dan tolong terima godaanku kali ini
2 Muharam 1445 H
TUDUNG SANG PENDOSA
Hati nurani terkoyak
Melawan logika tanpa aturan
Pulang dalam gelap malam
Memberontak jiwa dan raga
Kesucian tinggal coretan
Dalam kertas usang cokelat
Baca juga: Cerbung Mas Duda Mendua? (Bab 9)
Raga mulus tanpa cacat
Sementara jiwa penuh noda
Mengoyak kefitrahan diri
Mengucur darah tak henti
Namun, hati kecil melemah
Tiada daya
Dikuasai nafsu angkara
Hingga binar kesadaran mencagun
2 Muharam 1445 H
Karya: Zahra Wardah
Ilustrasi: pixabay.com