Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Cerita Anak Indonesia yang Berjudul Buku Gambar Kamil

Contoh Cerita Anak Indonesia yang Berjudul Buku Gambar Kamil


Assalamualaikum, semuanya. Selamat datang di Coretan Karya dari Zahra Wardah. Kali ini kami mempersembahkan Contoh Cerita Anak Indonesia yang Berjudul Buku Gambar Kamil. Kamu juga bisa meluncur ke youtube: Cerita Keren untuk menonton dan menikmati cerita-cerita di sini. Selamat menikmati dan semoga harimu menyenangkan.

****

Kamil pulang sekolah dengan wajah yang sangat berbinar. Sekolahnya dekat sekali dengan rumah. Hanya melewati dua rumah tetangga saja sudah sampai di sekolah Kamil. Dia tak sabar hendak memberikan kabar gembira kepada Ayah dan Ibu. Sampai di depan rumah, Kamil berhenti sejenak, mengatur napasnya yang tersengal-sengal karena berlari. 

“Yah, Bu. Mas juara satu!” Masih di depan pintu, Kamil sudah berteriak. 

Ibu pun keluar dengan wajah yang berseri-seri. Beliau segera memeluk Kamil. 

“Wah, hebat anak Ibu. Terima kasih, ya, Mas. Sudah jadi anak yang saleh dan pintar lagi,” ujar Ibu sambil memberikan jempolnya kepada Kamil setelah melepas pelukannya. “Ibu ada hadiah buat Mas Kamil. Tunggu, ya,” imbuh Ibu, lalu kembali masuk ke dalam rumah. 

Kamil sangat penasaran. Dia pun mengikuti ibunya masuk rumah dan berhenti saat melihat Reyhan, adiknya bermain sendiri di ruang keluarga. 

“Adek lagi main apa ini? Mas temanin, ya.” Kamil mengambilkan mobil-mobilan adiknya yang tergeletak jauh dari Reyhan karena tadi dilempar oleh Reyhan.

“Ini mobilannya.” Kamil memberikan mainan itu kepada adiknya. Walaupun Reyhan belum bisa berbicara, Kamil tetap saja selalu mengajak Reyhan berbicara. Dia ingat perkataan Ibu yang  menyuruh Kamil untuk sering mengajak berbicara Reyhan yang masih berumur sekitar empat bulan. Hal itu dilakukan supaya Reyhan mudah dalam belajar berbicara.

Tidak lama kemudian, Ibu datang membawa buku gambar baru. “Ini untuk Mas. Ibu tahu Mas Kamil, kan suka menggambar. Tadi pas Ibu ke pasar mampir beli ini.” Ibu tersenyum lebar seraya memberikan sebuah buku gambar.

“Terima kasih, Bu,” kata Kamil.

“Sekarang ganti baju dulu, setelah itu makan, ya.”

Kamil mengangguk, kemudian masuk ke kamar untuk ganti baju. Sejak kecil sampai sekarang sudah kelas satu SD Kamil suka sekali menggambar. Bahkan, dia pernah mendapatkan juara satu menggambar tingkat kecamatan ketika masih TK. 

Setelah ganti baju, Kamil hendak mengambil buku gambar hadiah dari Ibu yang tertinggal di sebelah Reyhan. Tadi, Kamil belum sempat menaruh di rak buku miliknya. Namun, Kamil menangis saat melihat buku gambarnya disobek oleh Reyhan dan dibuat main-main. Ibu pun segera mendekati Kamil dan Reyhan.

“Ada apa, Mas? Kok, tiba-tiba nangis?” tanya Ibu dengan memeluk Kamil.

Baca juga: Teks Puisi tentang Kehidupan Sehari-hari

“Buku gambarnya sobek, Bu.” Kamil menunjuk buku gambar yang sedang dipegang Reyhan.

“Ya Allah. Kirain ada apa. Ya, sudah nanti Ibu beli lagi, ya. Maafkan Ibu yang meninggalkan Reyhan sendirian. Ibu tadi baru ke kamar mandi.” Ibu mengelus pelan punggung Kamil. Kamil mengangguk pelan dan tangisnya mulai mereda.

Dari pintu terdengar suara Ayah yang baru pulang kerja memberi salam. Lantas, Ayah mendekati Ibu, Kamil, dan Reyhan. “Ada apa ini, Mas? Kok, menangis?” tanya Ayah setelah melihat Kamil sedang mengusap air matanya.

Ibu menjelaskan yang kejadian barusan. Ayah pun mengangguk, mengerti dan tiba-tiba dari tas kerja, Ayah mengeluarkan buku gambar dan mainan. Lantas, memberikan buku gambar itu untuk Kamil dan mainan untuk Reyhan.

“Ini buat Mas. Kebetulan tadi ayah lagi lewat toko buku. Jadi, Ayah belikan buku gambar ini untuk Mas dan mainan untuk Adik juga.” 

Seketika wajah Kamil kembali berseri. Apalagi buku gambar dari Ayah lebih besar dari buku gambar yang disobek oleh Reyhan. Dia berterima kasih kepada Ayah dan Ibu. Tak lupa dia pun memberitahu Ayah atas prestasinya di sekolah.

***


Karya: Zahra Wardah

Ilustrasi: pixabay.com